Jumat, 30 Maret 2012

Teori Tikus

hari ini ada seorang temanku bertanya "gimana ya biar semua orang di dunia ini sejahtera?". awalnya kami sedang memperbincangkan tentang perkebunan kelapa sawit yang banyak membuat warga sekitarnya sengsara. warga sekitar perkebunan yang hanya rakyat kecil selalu kalah dengan pemodal dalam hal perebutan hak atas lahan. pemodal memiliki "the power/uang" yang tentunya dengan itu dapat membeli apapun yang mereka inginkan termasuk kebijakan pemerintah setempat.

perebutan hak atas lahan banyak terjadi di daerah-daerah. manusia semakin banyak sementara daratan di bumi tak pernah bertambah. ditambah sifat dasar manusia yang tak pernah puas, membuat banyak exploitasi sumber daya alam di sana-sini. yang kuat semakin berjaya dan yang lemah semakin tertindas.

secara teori....keadaan tersebut memang sudah hukum alam/ hukum rimba. pernah diadakan suatu penelitian bahwa beberapa tikus ditempatkan dalam sebuah wadah yang berisi makanan. setiap hari tikus-tikus itu diberi makanan dengan jumlah yang tetap. tetapi semakin hari tikus bertambah banyak dan makanan pun semakin terbatas memenuhi kebutuhan sang tikus. yang hingga pada akhirnya makanan sudah tak cukup lagi memenuhi kebutuhan tikus-tikus yang sangat banyak itu. akhirnya banyak tikus yang membunuh temannya untuk santapannya dan juga ada yang bunuh diri.

kanibalisme untuk bertahan hidup. yang kuat akan memakan yang lemah. begitulah sifat alam. manusia yang jumlahnya sekarang sudah mencapai 7 milyar jiwa sekarang sedang menjalani proses itu. ada saja yang harus kelaparan, kekeringan, tak memiliki tempat tinggal, tak punya mata pencaharian, tinggal di daerah kumuh dan kehilangan ladangnya. sebagian dapat terus bertahan karena ada saja manusia lain yang memberikan pertolongan. manusia yang memiliki rasa kepedulian terhadap yang lemah dan rela memberikan sebagian harta, membela hak-hak mereka, mengarahkan kebijakan-kebijakan yang dapat menolong hidup meraka dll.

perkembangbiakan manusia yang terus membengkak ini, jika tidak dicegah akan menambah semakin banyak orang yang menderita (saat ini di Indonesia terdapat 33 juta jiwa rakyat miskin). Program KB merupakan program terbaik yang seharusnya terus di sosialisasikan untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. manusia memang punya hak untuk beranak pinak. tapi manusia yang sadar dengan kondisi bumi sekarang seharusnya memikirkan betul-betul nasib anaknya nanti. jangan sudah kepalang dilahirkan ke dunia tetapi harus menjalani kehidupan yang sudah tidak layak. jalan terbaik adalah membatasi jumlah anak (cukup 2 saja).

KB bukan hanya untuk orang miskin. dalam tulisan ini KB untuk semua orang. bahkan kalau bisa untuk seluruh orang di dunia. manusia thn 1900 hanya 1 miliar. 2030 hanya 2 miliar. 2060 =3 miliar. 1990 =5,3 miliar.. oktober 2011=7 miliar. sejak tahun 1980 telah terjadi bunuh diri ekologi. karena kapasitas bumi menampung manusia sudah terlampaui. orang punya uang banyak tapi kalo ga ada cukup makanan gimana bisa hidup? bahkan program KB di cina mengusulkan cukup 1 anak saja. di jepang penurunan penduduk memang terlalu drastis karena orang jepang gila kerja. wanita di sana banyak yang memilih berkarir ketimbang ngurus anak. sehingga manula lebih banyak dari usia produktif. KB tidak mengusulkan itu. namun sebuah keluarga yang sederhana. cukup 2 anak. keluarga sejahtera. bumi pun juga sejahtera.

untuk menjawab pertanyaan teman saya. saya berpendapat bahwa kehidupan di muka bumi ini akan sejahtera bila populasi manusia diturunkan dan manusia harus saling tolong-menolong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar