Minggu, 06 Oktober 2013

Tak Perlu Merasa Terpaksa/Terjebak untuk Menjadi Lebih Baik

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang" 

Tuhan Semesta Alam

Hakim yang meminta pertanggung jawaban di hari ter"akhir"

Tempat semua makhluk (yang beriman) meminta pertolongan 
pembimbing di jalan yang lurus menuju cahaya-Nya (Syirathal Mustaqim)

Islam => Jalan Hidup (Syirath / Syariat)

istilah "jalan" juga suka dipakai oleh orang Jepang dengan istilah "Do". Bushido = jalan kesatria, Kendo = jalan pedang, karatedo = jalan tangan kosong dll. 

Jika menyebut jalan berarti ada arah dan tujuan. Arah:dari negatif ke positif
dari gelap ke terang
dari salah ke benar
dari buruk ke baik dst. Tujuan:Kebahagiaan, Kedamaian, Kepuasan, kesejahteraan, keselamatan, ketentraman dll....

namun.... hmm.... menurutku banyak orang suka membuat syariat itu menjadi seperti peraturan. "itu peraturan dalam islam, kalo ga sesuai aturan itu salah" akhirnya.... banyak orang yang merasa terpaksa, terjebak dengan sebuah "peraturan". melakukan syariat Islam dalam keadaan terpaksa, tidak iklas dll. 

seharusnya kita tahu adanya sebuah tingkatan (proses). "sangat salah" "salah" "tidak terlalu salah" "kurang baik" "baik" "sangat baik". untuk ber"JALAN" dari arah buruk ke baik/ salah ke benar perlu proses perjalanan. 

tanpa proses itu orang tidak bisa berjalan dengan baik, tidak merasa terbimbing/ tertuntun. malah akan merasa terseret-seret seperti dipaksa dengan sebuah peraturan. menurutku.... itulah mengapa. banyak moral masyarakat Indonesia tidak menjadi lebih baik meskipun mayoritas penduduk beragama Islam, mereka tidak mau terjebak, terseret, terpaksa dengan adanya peraturan itu.

akhirnya ada yang terkena Islamopobia dan kurang ingin memperdalam Islam. Banyak hal yang perlu melalui proses perjalanan itu.

dari mulai
Hati: sombong, kikir, dengki, tamak ->> sabar, syukur, toleran, menghargai dll.
Jiwa : Pemarah, penakut, Cengeng, Depresif -->> bahagia, riang, senang, pemberani,damai dll
Raga: lemah, sering sakit, kucel --> kuat, sehat, bersih dll
perkataan/perbuatan: kasar, jorok, gibbah --> lembut, berkata yang baik, jujur dll.
pikiran : seuzon (negatif)--> husnuzon (positif)
pakaian: vulgar, sexi, kurang enak dilihat --> sopan, indah, berseni dll
Lingkungan: kotor, berantakan, tercemar, rusak ---> bersih, indah, rapih, lestari. dll.
dan lain sebagainya...

Al-Quran adalah pembeda. untuk orang beriman mengetahui perbedaan yang haq (benar) dan bathil (salah). sehingga proses perjalanan bisa mengetahui arah dan tujuannya. 

"orang baik bukan orang yang sudah menjadi baik tetapi orang yang berusaha(berjalan) menuju ke arah yang lebih baik"

Berhala Itu Bernama Uang

ketika masa-masa zaman para nabi, berhala adalah benda/materi yang dipuja-puja, dijadikan penaung, pelindung, dan harapan. 

Para nabi, sulit sekali merubah dan menyadarkan paradikma manusia pada zamannya agar jangan menyembah materi yang hanya sebuah batu, patung, pohon, dan benda-benda di alam lainnya yang pastinya benda-benda itu akan musnah.

Uang di zaman sekarang merupakan alat tukar, alat simpan, alat hitung dan alat ukur yang sudah tersistem dengan pusatnya adalah Bank Central yang berada di Inggris. Nilai tukar uang sama dengan nilai harga emas yang disimpan di dalam bank Central. Uang sebenarnya adalah cek dari "emas" yang tersimpan dalam bank Central.

kehebatan uang sebagai alat tukar sudah sampai pada taraf yang memprihatinkan. bahkan uang bisa untuk menukar keimanan seseorang. 

Uang adalah berhala bagi sebagian besar orang-orang di zaman sekarang. masa-masa yang sama seperti masa zaman nabi dahulu. Tentu saja, uang yang hanya sebuah kertas/emas hanyalah benda tak bernyawa yang dapat musnah. Berbeda dengan keimanan kepada Sang Maha Pencipta yang kekal abadi.

jika masa-masa penyembahan berhala (red:uang) ini terus berlangsung lama, maka sudah pasti alam raya ini akan rusak dan hancur, sama seperti berhala yang disembah.

Uang cukup sebagai alat bantu kehidupan manusia saja, tidak lebih....    

"Dan ingatlah nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di bumi ini dengan berbuat kerusakkan" (Al-Araf 74) 

Saatnya Penggiat Lingkungan Beraksi dengan Spiritualitas

Kalo ketemu orang yang suka buang sampah sembarangan (kesungai, laut, gunung) atau yang malas berusaha mengelola sampahnya (NIMBY:not in my back yard),bacakanlah…

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut yang disebabkan perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki manusia merasakan akibat dari perbuatannya. Yang demikian itu agar manusia kembali ke jalan yang benar” (AR-ruum 41)


Kalo kenal pengusaha yang mengeksploitasi sumber daya alam berlebihan hanya demi uang semata (perkebunan, pertambangan, dll) hingga menyebabkan kerusakkan di bumi, bacakanlah…

"Dan ingatlah nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di bumi dengan berbuat kerusakan" (QS. 7:74)


Kalo ketemu dengan orang-orang yang suka menyiksa binatang, pelanggaran Hak Azasi Hewan. Perdagangan hewan langka, pemburuan hewan langka, perusakkan hutan yang menyebabkan hewan-hewan kehilangan rumahnya, industri peternakan jahat. bacakanlah…

“Dan Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan” (al-An`am: 38)


Kalo ketemu pejabat yang korupsi, yang sudah diberi amanah tetapi mengingkarinya. Korupsi kehutanan, korupsi sumber daya alam, korupsi proyek sosial dll, bacakanlah….

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh” Al-Ahzab:72


Kalo punya temen yang bekerja di perusahaan yang merencanakan proyek yang bisa merusak lingkungan. Atau tidak menyisihkan dana CSR. bacakanlah…..

“Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas.  Yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan”. (Asy-Syu`ara:151-152)


Kalo ketemu orang yang udah dibilangin jangan merusak bumi, malah bilang justru ini buat hal yang baik. Misalnya aja… industri kelapa sawit yang merusakkan hutan-hutan atau pertambangan yang tidak di reklamasi menjadi hutan kembali. bacakanlah…..

“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “janganlah berbuat kerusakkan di bumi!” Mereka menjawab “sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan”. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakkan, tetapi mereka tidak menyadari.  (Al-Baqarah 11-12)


Kalo ketemu orang yang serakah, ga pernah puas sama kehidupannya, pengennya punya rumah seluas lapangan bola. Punya villa di gunung-gunung. Padahal keluarganya cuma 5 orang, villa di gunung juga cuma 1 bulan sekali di tempatin. Udah gitu bikin kebanjiran wilayah hilir. bacakanlah….

 "dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur (Al-Araf 10)


Kalo masih ada yang tetep ga percaya sama ayat-ayat Allah dan dipikirnya itu hanya sebuah gurauan, bacakanlah….


“Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka mendapat azab yang berat” (Al-Baqarah 7)