Selasa, 18 September 2012

Kampung Ku Yang Damai


Aku adalah salah seorang warga di kampung Kemang tempat tinggal ku dan ibu bapakku. Di kampungku keadaannya tentram dan damai. Walau berbeda suku bangsa dan agama namun kami hidup rukun dan saling tolong-menolong.

Kampung ku hijau dan asri. Kampung ku diapit tiga perumahan besar – Jatiwaringin, Jatibening dan Permata Timur. Di perumahan itu banyak tanaman yang indah-indah. Setiap pagi aku suka jalan kaki menikmati pemandangan tersebut. Aku bersyukur bisa tinggal di kampung yang begini damai. Aku becita-cita ingin menjadikan kampung kemang, Jaticempaka sebagai kampung hijau dan berkelanjutan.

Namun kampung nan damai tersebut berada di negara Indonesia yang masih banyak kekacauan di sana-sini.  Dari mulai kerusakan lingkungan, konflik sara, korupsi, tawuran pelajar, narkoba, pergaulan bebas dll menghantui kampung yang sangat ku sayangi.

Oleh karena itu, demi melindungi kampung ini aku akan berjuang untuk menyelamatkan negara Indonesia menjadi negeri yang damai, tentram, sejahtera, lestari, hijau dan berkelanjutan.

By: Kesatria Hijau – Kp. Kemang, Jaticempaka


Kamu dan Bumi


Kamu dilahirkan, muncul, dihadirkan di dunia ini.
Kamu pemberian Sang ilahi bagi bumi.
Hadirmu itu bukan untuk sekedar mengkonsumsi,
menghisap, menghirup, mengambil, menjarah,
merenggut penghuni dan isi bumi bagi dirimu sendiri. 
Sebagai pemberian, hadirmu itu diniatkan sang khalik
untuk mengisi, mewarnai, melengkapi,
hadir untuk memberi, bagi bumi:
Memberi nilai tambah. Tambahi keindahan bumi, 
kerapian, kesegaran, kemakmuran, kesejukan bumi,
kehijauan, kesuburan, kehangatan, kenyamanan bumi,
pula keteraturan, keadilan dan segala nilai-nilai ilahi bagi bumi
dan bagi segala makhluk yang menghuni dunia
 yang dicipta sepenuh hati dan sepenuh daya kreatif
dan sepenuh rancangan berbalut hangatnya cinta.
Hadirmu itu satu caraNya lagi, obati bumi yang sakitnya tak terperi
karena dosa yang,
Hadirmu itu satu garansiNYA lagi, buktikan bahwa karyaNya itu,
dan rupa-gambarNYA itu…. SUNGGUH AMAT BAIK! 

Kamis, 13 September 2012

Geometrika Alam

Geometrika alam memiliki peranan penting dalam mengatur prinsip-prinsip perencanaan yang mengarah kepada ekologi yang lebih baik. Alam memiliki proses-proses yang saling berkaitan berdasarkan skalanya. Proses-proses alam tersebut akan membentuk siklus global yang akhirnya membentuk dunia tempat beragam makhluk hidup tinggal. Sebagai contoh proses alam yang memiliki skala kecil adalah proses fotosintesis pada tanaman dan proses alam yang memiliki skala besar adalah bumi.

Pada proses-proses yang terjadi, melibatkan aliran energy, air dan materi yang dapat melintas antar skala yang berbeda. Pada skala kecil akan memberikan informasi kepada skala yang besar dan pada skala yang besar akan memberikan informasi pada skala yang kecil. Proses alam tersebut membutuhkan perhatian dalam desain sehingga saat perencanaan dapat sejalan dengan situs alami di alam. Namun proses-proses di alam memiliki kerumitan dan ketidakteraturan sehingga perlu penyederhanaan yang dinamakan Geometrika Alam. Geometrika Alam memberikan penyederhanaan dalam bentukan-bentukan geometris yang mudah dimengerti dan diterapkan dalam desain.

Seorang ahli matematika menerangkan geometrika alam dengan menggunakan Koch Curve. Yaitu suatu bentuk geometri yang memiliki tingkatan dari yang paling sederhana menuju bentuk geometris yang paling rumit. Bentuk geometri yang menghubungkan antar skala dinamakan Geometrika Fraktal. Pada proses di alam, bentuk fraktal tersebut diibaratkan sebagai fasilitas yang mengalirkan energi dan material melintasi skala yang berbeda-beda.

Proses geologi merupakan salah satu proses di alam yang membentuk beberapa macam fraktal sistem diantaranya: pantai, kepulauan, gunung-gunung, sungai, penyimpan mineral dll. Kemudian vegetasi merespon keistimewaan dari fraktal lanskap ini dan setiap tanaman menyesuaikan dengan mikroklimat dan kondisi tanah. Vegetasi ini kemudian mempengaruhi habitat hewan yang ada di dalamnya. Sehingga fraktal geologi akhirnya merefleksikan fraktal habitat.

Seorang ahli lanskap harus dapat mengidentifikasi area-area yang sensitif ekologinya. Beberapa pertimbangan selama proses perancangan dapat berupa penganalisaan keadaan geologi, fisiografi, hidrologi, tanah, vegetasi, pemandangan dan sejarah tempat tersebut. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut maka diharapkan area yang sensitive ekologinya dapat terhindar dari kerusakan lingkungan dan akan menciptakan tempat yang baik bagi manusia.

Krisis ekologi yang terjadi banyak disebabkan oleh kesalahan manusia mengalirkan energi dan material pada lanskap yang tidak mengikuti geometrika lanskap (tanah pertanian, mineral, tanah basah, hutan dan sumber daya primer lainnya). Pada geometrika lanskap seharusnya dapat membuat mata air alami mengatasi musim kemarau, tanah basah berguna dalam pelestarian vegetasi yang ada di atasnya, dan penggunaan bahan-bahan asli daerah setempat dibanding mengimport dari daerah lain.     


NB: ini tulisan saya waktu kuliah S2 Arsitektur Lanskap. menerangkan bahwa pengelolaan lingkunga dengan konsep yang tepat akan menetukan manajemen dan teknis lapang yang tepat pula. 

Senin, 10 September 2012

Kemampuan Unik Orang Jepang


Orang Jepang dikenal sebagai bangsa yang unik. Style, Budaya, Entertainment, Seni, Tekhnologi, dll.
Mengapa bisa begitu? Karena orang Jepang punya kemampuan yang Unik.
Kemampuan apa itu? Kemampuan untuk bisa melihat, merasakan dan melakukan “Kebenaran Sejati”.

Apa itu “Kebenaran Sejati”?
Yaitu sesuatu hal yang apabila anak-anak sampai orang tua, orang di zaman batu sampai di zaman modern, bangsa di timur sampai bangsa di barat akan mengangguk seraya membenarkan hal itu. “ Ya…itu benar” katanya dalam hati

Kemampuan orang Jepang melihat Kebenaran Sejati itu tak didapatnya dengan mudah. Melalui Culture Samurai selama berabad-abad dan “Neraka Dunia” yang pernah dialami negaranya (bom atom Hiroshima dan Nagasaki). Membuat orang Jepang merindukan “surga” di hati mereka.
“surga” adalah suatu keadaan yang damai, makmur, sentosa, sejahtera dan maju. Dan lihatlah negeri mereka sekarang. Hanya dalam 20 tahun sejak Hiroshima dan Nagasaki hancur lebur oleh bom atom. Mereka bisa menciptakan kereta api tercepat di dunia “Shinkansen”.
Saat mereka berfoto yang tampil adalah 2 jari telunjuk dan tengah pertanda “Peace” atau perdamaian.
Bangsa kita Indonesia harus bersyukur. Masih baru di bom kecil oleh para teroris. Haruskah kita menunggu serangan bom nuklir yang jatuh di Jakarta baru kita bisa melihat kebenaran sejati itu?

Nah….apa saja “kebenaran sejati” itu? Diantaranya: Melindungi, Menyayangi, Mengasihi, Menjaga, Memelihara, Sabar, Cerdas, Kreatif, Pemaaf, Seimbang, Jujur, Tanggung Jawab, Berani Bermimpi (Visioner), Disiplin, Kerjasama, Adil, Peduli dll.
Kamu bisa belajar menemukan kebenaran sejati itu dengan cara merasakan jauh kedalam hati/sanubari/kalbu/sukma/nurani dll. Dan bila merasa resah, bingung, cemas, ragu-ragu dll. Berarti itu adalah alarm bahwa kamu sedang jauh dari kebenaran sejati itu. Namun saat kamu yakin atas sesuatu hal, optimis, jiwamu tenang, damai, senang, bahagia dll. Berarti kamu dekat dengan kebenaran sejati itu.

Kamu bisa seperti orang Jepang dan memajukan bangsa kita Indonesia….

Nilai-nilai Dibalik Cara Makan Orang Indonesia dengan Jepang


Mungkin pada belom tahu kalo di Jepang “Siapa yang makannya paling berisik berarti dia yang paling menikmati dan menghargai makanan”. Sedangkan di Indonesia “Makan kalo berisik itu tidak sopan”.

Melihat perbedaan budaya seperti ini maka saya menganalisa bahwa orang Jepang lebih berfokus pada “menikmati dan menghargai makanan” sedangkan Indonesia  lebih berfokus pada “memikirkan kesopanan”.

Dari sini saya menyimpulkan bahwa orang Jepang memiliki pribadi yang lebih tertutup, fokus kepada menikmati hidupnya, mempunyai prinsip yang kuat, dan sulit terpengaruh nilai-nilai dari luar. Sedangkan orang Indonesia lebih memikirkan pandangan orang lain, cepat terpengaruh dan mudah menerima hal-hal baru dari luar.

Lihat aja..di Indonesia apa sih yang ga ada. Dari mulai budaya Arab, India, Amerika, Jepang, Cina, Korea dll. Mewarnai hari-hari di dalam masyarakat Indonesia. Sifat mudah menerima dalam masyarakat Indonesia ada nilai positif dan negatifnya. Positif bila nilai dari luar itu hal yang baik. Negatif bila nilai dari luar itu hal yang buruk.

Negara kita Indonesia adalah miniatur dunia.
Dengan kekayaan alam terkaya di Dunia
Keanekaragaman hayati terkaya di dunia
Kekayaan Budaya terkaya di dunia (350 suku bangsa)
Indonesia adalah Paru-paru dunia
Bisa di bilang…Indonesia adalah surga di atas muka bumi jika alamnya bisa dikelola dengan baik.
Maka Jika negara kita rusak berarti rusaklah seluruh dunia.

Untuk mencegah hal itu bangsa Indonesia harus bangkit. Dengan mengambil hal-hal positif dari negara lain. Seperti negara Jepang dengan prinsip yang kuat.

Apa itu Prinsip Negara Indonesia?
1.       Jati diri Bangsa Indonesia adalah Bineka Tunggal Ika…walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu.
2.       Landasan negara adalah Pancasila. Negara yang berketuhanan dan berjiwa sosial.

Jadilah bangsa Indonesia yang berprinsip kuat seperti bangsa Jepang namun tetap bisa menerima nilai-nilai positif dari luar.

~Bukankah perbedaan itu indah?~

Kamis, 06 September 2012

Nilai-Nilai Islam di Dalam Asmaul Husna Sebagai Sejata Kaum Muslimin


Asmaul Husna ada 99 diantaranya Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pemberi Rizki, Maha Pemelihara, Maha Penjaga, Maha Melindungi, Maha Suci, Maha Cerdas, Maha Sabar dan lain-lain. Di dalam Asmaul Husna ada sebuah nilai-nilai budi pekerti yang luhur. Dimana Nabi Muhammad berusaha memperkenalkan nilai-nilai itu kepada bangsa Arab agar menjadi bangsa yang berakhlak dan beradab.

Islam masuk ke Indonesia sejak kerajaan demak. Namun nilai-nilai itu masih belum banyak tertanam pada diri bangsa Indonesia. Bangsa kita banyak Koruptor, Pelajar yang senang tawuran, Teroris dan kebobrokan moral lainnya. Sehingga agama kita Islam dipertanyakan di seluruh dunia. Dan muncul pandangan-pandangan buruk terhadap agama tercinta kita. Agama Islam.

Saya tahu dari seorang teman bahwa persentase agama Islam 21% dari total jumlah penduduk seluruh dunia. Agama kita berada di bawah agama Kristen dengan persentase 35%. 14% adalah orang yang tidak beragama. Benar atau salah jumlah itu hanya sebagai gambaran bahwa Agama Islam sebagai Agama rahmatan lil alamin belum berhasil. Tugas Rosulullah sebagai Rosul akhir zaman harus diteruskan oleh kita-kita umat muslim agar bisa menjadikan Agama Islam yang diridhoi Allah dan bisa menjadi agama untuk semesta alam.

Sekarang bukanlah masa peperangan. Yang harus memegang senjata. Pertempuran jaman sekarang adalah pertempuran hati dan pikiran. Tunjukkan kebesaran Agama kita melalui perbuatan mulia para pemeluknya. Kecerdasan akal pikiran pemeluknya. Tunjukkan pada orang-orang di sekitarmu terlebih kepada yang berbeda agama bahwa Islam itu indah, modern, fleksibel dan berakhlakul karimah.

NB: Tulisan ini khusus saya buat agar umat islam mau berjihad dengan cara-cara yang sangat Indah. Dan menghindari adanya umat Islam yang menjadi teroris yang dapat mencoreng nama baik Agama Islam.