Tau kah anda dengan kisah death note. Kisah tentang seorang anak manusia yang mendapatkan kekuatan dari malaikat kematian. Kekuatan untuk membunuh. Kira (killer) awalnya membunuhi orang-orang jahat karena dianggap sebagai sampah dunia. Niatnya baik. Namun seiring bejalan waktu malah membunuhi orang-orang baik yang mengejar-ngejar dia. Kekuatan itu menjadi digunakan dengan tidak bijaksana. Akhirnya Kira menjadi seorang penjahat yang membuat kekacauan di muka bumi.
Kisah ini sebenarnya banyak menggambarkan orang-orang di sekitar kita yang mencoba-coba menjadi tuhan. Tuhan dari pikirannya sendiri. Karena pikiran adalah kelebihan dari manusia. Maka banyak manusia yang menjadi sombong dan merasa dirinya benar. Tanpa menggunkan hati manusia bertindak terlalu jauh dengan pikirannya.
Dulu...aku pernah belajar tentang Arsitektur Landscape. Karena merasa ilmu itu adalah cara agar aku bisa menyelamatkan dunia maka aku mempelajarinya. Namun seiring berjalannya waktu. Ternyata aku tak dapat menemukan titik terang. Semakin aku mempelajarinya lebih dalam semakin aku tak mengerti bagaimana caranya menuju tujuan hidupku itu. Beberapa dosen ada yang menyampaikan ilmu yang dipelajarinya berdasarkan suara hatinya (mengajarkan memelihara ekologi). Namun ada juga yang membangga-banggakan ilmu Arsitektur Landscape sebagai ilmu yang merubah bentukan alam (alam dapat dibentuk seperti apapun). Contoh lain adalah peraturan pemerintah tentang pornografi. Pemerintah memeras otak membuat peraturan yang panjang tentang aturan-aturan berpakaian. Namun tetap tak dapat menyelesaikan masalah. Orang-orang di desa pedalaman yang pakaiannya sangat minim menjadi tak terjaring peraturan tersebut. Padahaldi Al-Quran hanya satu baris kalimat saja.
Tuhan menciptakan dunia ini tidak dengan sederhana. Dengan banyak perbedaan, dengan banyak warna, dengan banyak suku bangsa, dengan banyak kepercayaan dan keyakinan, dengan banyak bentuk-bentuk lainnya (Yaa Mushawwir-Yang Maha Membentuk Rupa). Dimana pikiran manusia takkan dapat menjangkaunya.
Awalnya kitab suci Al-Quran diturunkan dengan kalimat. ”Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan”. Selama manusia membaca kitab tersebut tanpa hatinya (dimana nama Tuhannya berada) akan menjadi salah kaprah seperti yang terjadi sekarang-sekarang ini. Padahal Al-Quran diturunkan untuk seluruh alam.
Apakah anda melihat sebuah pencerahan? Tanya pada hatimu.....
From: Op Whistle
Sewaktu arah angin berubah aku
melangkahkan kakiku….
Aku sedang melihat sebuah langit
bertajuk “permulaan”
Sekarang diriku yang tanpa kekuatan
ingin menangis,
Tapi aku merasa bahwa aku dapat mengubah
masa depanku
Kami semua akan membut mimpi kami
menjadi kenyataan
Sebelum kita terlanjur menjadi dewasa
Semua orang pasti beberapa kali
menghadapi badai besar
Dalam perjalanan meraih cita-citanya
Akan tetapi,
Untuk menghadapi badai itulah kita
mempunyai ‘Besok’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar