Fitrah berasal dari akar kata f-t-r dalam bahasa Arab yang berarti membuka atau menguak. Fitrah sendiri mempunyai makna asal kejadian, keadaan yang suci dan kembali ke asal. (Wikipedia)
Fitrah dalam istilah lain bisa disebut sebagai hakikat.
Misalnya hakikat sebuah sepatu adalah sebagai alas kaki yang berguna untuk melindungi kaki. Sampah memiliki hakikat sebagai benda tidak berguna, maka perlu dibuang ke tempat sampah. Topi pada hakikatnya adalah sebagai pelindung kepala dari sinar matahari.
Sepatu, sampah, dan topi menjadi benar bila sesuai dengan fitrahnya. Namun menjadi salah bila tidak sesuai dengan fitrahnya.
Misalnya sepatu ditaruh di kepala, topi ditaruh di tempat sampah atau sampah ditaruh di kaki. Maka sepatu, topi dan sampah akan menjadi benda yang salah.
Kesimpulannya adalah Fitrah adalah penentu kebenaran sesuatu hal. Bahwa benar atau salah tak bisa dipandang dari 1 objek saja, tetapi harus dipandang tempatnya.
Fitrah bangsa dan negara Indonesia adalah bangsa yang beranekaragam budaya, pola pikir dan keyakinan. Negara yang Indah dan Kreatif dengan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang besar. Dan kesemuanya itu adalah hasil ciptaan Tuhan. Fitrah yang diberikan Allah SWT kepada bangsa Indonesia.
Karena fitrahnya itu Indonesia dikenal dengan penduduknya yang ramah dan toleransi yang tinggi. Nilai-nilai itu terangkum dalam nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika sebagai prinsip negara Indonesia, Pancasila sebagai dasar negara, UUD 45 sebagai landasan hukumnya dan Demokrasi sebagai sistem pemerintahannya. Kesemuanya itu telah dirumuskan oleh para pendiri negara Indonesia yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Rumusan-rumusan itu terwujud demi kemaslahatan masyarakat di Indonesia. Bukan demi suatu golongan tertentu yang akan menjerumuskan bangsa Indonesia keluar dari fitrahnya.
Salam 45`
"sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja). Tetapi Allah akan menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan." (Al-Maidah : 48)
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Ar-Ruum : 30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar